Tragisnya, aksi tersebut dilakukan dihadapan ratusan mahasiswa baru serta panitiasaat melakukan pembekalan persiapan program pengenalan kampus (P2K), yang akan berlangsung 23-25 Agustus mendatang. Lantaran malu dan sakit hati, korban akhirnya melaporkan peristiwa tersebut ke Mapolres OI.
Korban Nurul saat ditemui di Mapolres OI, Kamis (18/8/2011), mengatakan, peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 08.20 Wib. PD III datang menghampiri kegiatan Technical Meeting (TM) P2K FKIP Unsri yang dimotori BEM FKIP Unsri.
“Saya tidak tahu, PD III datang marah dan mengatakan TM mahasiswa baru illegal. Selanjutnya, beberapa mahaiswa menjelaskan tujuan acara TM yakni menyampaikan aturan, penugasan mahasiswa baru dan untuk pembagian kelompok P2K," ujarnya.
Kemungkinan merasa tidak dihargai, lanjutnya, PD III langsung menyuruh panitia yang menggunakan jaket almamater melepaskan jaketnya. Saat hendak dijelaskan, PD III langsung menampar dihadapan umum. “Saya ditampar menggunakan tangan kiri ke pipi kanan. Selain itu, dia (PD III) menyentuh dan mendorong dagu saya kuat-kuat,” tuturnya.
Akibat kejadian itu, sambung Nurul, dirinya merasa telah dipermalukan, apalagi dilakukan didepan umum, dan tentunya sangat bertentangan dengan peran seorang pendidik yang seharusnya menjadi teladan. "Bukaannya mendidik malah mempraktekan kekerasan didepan anak didiknya. Saya ingin PD III diberi pelajaran dan meminta maaf baik kepada dirinya pribadi maupun elemen gerakan mahasiswa di FKIP,” pintanya.
Sementara itu, PD III FKIP Unsri Trimurti Saleh saat dihubungi via selulernya mengaku hanya melakukan pembinaan dan bukan bermaksud melakukan tindak kekerasan. “Saya hanya ingin mengingatkan panitia, kegiatan mengumpulkan mahasiswa baru tersebut illegal sebelum P2K dibuka secara resmi oleh rektor dan sudah ada edarannya,” ujarnya.
Untuk itu, lanjutnya, dirinya meminta agar kegiatan tersebut dihentikan karena dikuatirkan dalam pelaksanaanya ada kekerasan. "Saya cuma meminta untuk distop, karena kegiatan tersebut ilegal dan khawatir ada kekerasan," tuturnya.
Saat disinggung soal menampar, Trimurti tidak menjawab hanya berkata tanyakan kepada mahasiswanya sendiri."Tanyakan aja sama mahasiswanya," ujarnya singkat.
Terpisah, PD II FKIP Unsri Made Sukaryawan, menilai kejadian tersebut hanya kesalahpahaman, dan pihaknya akan melakukan upaya penyelesaaian secara damai. "Saya kira ini cuma salah paham saja, akan kita cari jalan damai," tuturnya.
Kapolres Ogan Ilir AKBP Deni Dharmapala melalui Kasatreskrim AKP Yuskar Efendi membenarkan adanya laporan dari mahasiswa tersebut dan telah ditindaklanjuti.""Benar bahwa ada mahasiswa melapor ke Polres, akan kita tindaklanjuti," pungkasnya. (BJ).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar